Sabtu, 28 Mei 2011

Pemerintah Terus Perangi Barang Impor Hasil Dumping

(IRNews.com), Cileungsi, Bogor - Pemerintah terus mengembangkan kebijakan yang tidak merugikan perusahaan dalam negeri. Pemerintah juga memerangi banjir barang impor hasil dumping.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini menjawab pertanyaan pekerja PT Industri Keramik Kemenangan Jaya, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/5) pagi.Dalam kunjungan untuk memperingati Hari Buruh Sedunia ini, SBY berdialog dengan pekerja.
"Pemerintah juga berjuang agar produk Indonesia tidak dilarang, dibatasi, dan dirintangi di luar negeri.Itu tidak adil," ujar Presiden menjawab pertanyaan Ichwan Setiawan, pekerja bagian produksi PT Industri Keramik Kemenangan Jaya.
Presiden menambahkan, pemerintah juga berharap dengan persaingan menjadi lebih keras di era globalisasi.daya saing, produktivitas, dan kerja keras bangsa harus semakin ditingkatkan.
Globalisasi, ujar SBY, di satu sisi membawa peluang yang baik, di sisi lainnya menghadirkan tantangan.Bangsa yang mempunyai daya saing tinggi adalah bangsa yang menang.
"Kalau daya saingnya rendah, menajemennya tidak bagus, penguasaan keterampilannya tidak baik, produktivitasnya rendah, tidak disiplin, apalagi malas dunia usaha kita kalah bersaing," kata Presiden.
Sementara itu, menjawab pertanyaan Budi Kuncoro, pekerja lainnya, kesejahteraan bagi pekerja, Presiden menjawab, negara dengan segala kemampuannya akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
"Apakah dia guru, pegawai, petani, nelayan, semua ingin ditingkatkan dalam batas-batas kemampuan yang ada, termasuk pekerja dan karyawan," Presiden menjelaskan.
Selain itu, pemerintah juga menetapkan sejumlah kebijakan di berbagai bidang yang menggunakan uang negara yang disebut subsidi.Hal tersebut dilakukan agar harga-harga, seperti pangan dan energi, tidak keluar dari batas kemampuan rakyat untuk membelinya.
"Dunia sering bergejolak, tiba-tiba harga pangan, minyak, dan harga lain naik luar biasa," ujar SBY.
"Karena itu pemerintah melakukan langkah-langkah stabilitasi harga, plus mengeluarkan subsidi.Membantu mereka yang tidak mampu menyekolahkan putera-puterinya, tidak mampu mengobati keluarganya kalau sakit, yang sangat miskin diberikan beras rakyat miskin," Presiden SBY menambahkan.
Dengan kebijkan seperti itu, meskipun sering terjadi kenaikan harga tapi seluruh rakyat termasuk perkerja bisa memehuni kebutuhannya.
Dalam acara dialog yang dipandu Menakertrans Muhaimin Iskandar ini, Presiden SBY menjawab 4 pertanyaan dari para pekerja. (dit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar